Rabu, 28 September 2016

Warna-warni Afrika Ala Dian Pelangi


Dian Wahyu Utami, dengan label busana hijab, Dian Pelangi, memamerkan rancangan koleksi hijab bertajuk “Safari Troops” yang terinspirasi dari Afrika, dengan warna-warna cerah, di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2013, dalam show “Fashion Forward”, Jumat (9/11), di kawasan Plaza Senayan, Jakarta.
Desainer busana hijab yang dikenal dengan desainnya yang berani bermain dengan warna-warna pelangi, itu menampilkan beragam koleksi perpaduan antara batik, dan motif tie-dye.  Sementara kerudung para model, juga dirancang menyerupai turban khas Afrika, dengan warna-warna yang senada.
Perancang busana muslim yang mendapat apresiasi dari para fashionista hijab berupa rangkaian bunga, hingga tangannya sudah tidak bisa memegang lagi semua rangkaian bunga yang diterimanya, itu juga menampilkan gimmick yang menarik di akhir acara. Dari tengah big screen yang bisa terbuka, tiba-tiba muncul seorang model yang diarak di atas tandu oleh beberapa pria.

 arli dan Pesona Dayak
Sementara di show yang sama, Barli Asmara, memamerkan rancangan koleksi yang mengangkat tema busana yang terinspirasi dari kebudayaan suku Dayak, Kalimantan, dengan tampilan yang lebih moderen.
Motif Dayak berwarna berani yang diaplikasikan di atas kain putih polos, itu dipadukan Barli dengan aksesoris berupa tas dan hiasan kepala dari manik-manik, yang menjadi ciri khas kerajinan suku Dayak.
Ada 6 desainer lokal terpilih lainnya, yang ikut memamerkan rancangan koleksi terbarunya di show “Fashion Forward” ini.
Program Pionir Jakarta Fashion Week 2013
“Fashion Forward”, merupakan sebuah program pionir dari JFW tahun ini, yang membantu pengembangan karya desainer lokal, agar labelnya bisa bersaing di pasar global.
Program yang merupakan hasil kerja sama antara JFW, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, British Council, dan CFE (Centre Fashion Enterprise), ini memberikan kesempatan kepada 8 desainer terpilih, untuk mendapat bimbingan dalam rangkaian program seminar tertutup.
Kedelapan desainer tersebut, harus melewati proses seleksi, di mana dapat mewakili tren mode dalam 3 kategori, yaitu quirky ready to wear, high end luxury fashion, dan moslem wear.
Perwakilan dari CFE, yang memberikan kata penutupan di show “Fashion Forward”, mengatakan bahwa program ini bukan hanya untuk pengembangan bisnis semata, tapi juga untuk menegaskan identitas masing-masing label mode.

Sumber:Klik Di Sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar